Crypto News – Dalam sebuah langkah menuju kemajuan teknologi. Vietnam telah mengumumkan peluncuran Strategi Blockchain Nasional yang komprehensif. Menurut sebuah laporan dari Kementerian Informasi dan Komunikasi negara tersebut minggu ini.
Strategi ini, yang ditandatangani dan dikeluarkan oleh Wakil Perdana Menteri Ho Duc Phoc. Menetapkan tujuan ambisius untuk memposisikan Vietnam sebagai pemimpin dalam penelitian, penerapan, dan aplikasi blockchain pada tahun 2030. Strategi ini bertujuan untuk menumbuhkan ekosistem blockchain yang berkembang, mendorong pertumbuhan platform, produk, dan layanan blockchain domestik.
Selain itu, strategi ini menekankan pentingnya berinvestasi pada sumber daya manusia. Mengembangkan tenaga kerja terampil yang mampu mendorong inovasi dan adopsi blockchain. Untuk mencapai tujuan ini, Vietnam bermaksud untuk secara aktif berpartisipasi dalam inisiatif dan kolaborasi blockchain internasional.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan ambisius ini, strategi ini menguraikan lima poin rencana aksi.
Pertama, strategi ini menyerukan pembentukan lingkungan hukum yang kuat yang mendukung pengembangan dan adopsi blockchain.
Kedua, strategi ini menekankan perlunya membangun infrastruktur yang diperlukan dan menumbuhkan ekosistem industri blockchain yang dinamis.
Ketiga, strategi ini menyoroti pentingnya berinvestasi pada sumber daya manusia dengan berinvestasi dalam program pendidikan dan pelatihan blockchain untuk membina tenaga kerja yang terampil.
Keempat, strategi ini mendorong pengembangan dan aplikasi blockchain di berbagai sektor.
Terakhir, strategi ini mendorong penelitian, inovasi, dan kerja sama internasional dalam teknologi blockchain.
Baca Juga: SHIB membakar lebih dari 300 juta token
Menurut laporan tersebut, Asosiasi Blockchain Vietnam (VBA) akan memainkan peran penting dalam mengimplementasikan strategi tersebut. VBA akan fokus pada pengembangan platform blockchain domestik dan mempromosikan pengadopsiannya, membina kolaborasi di antara perusahaan teknologi digital Vietnam, dan berkontribusi pada pengembangan kerangka hukum yang mendukung blockchain.
Vietnam juga telah mengambil langkah signifikan untuk membangun kerangka hukum untuk aset digital. Dimasukkannya aset digital baru-baru ini ke dalam rancangan Undang-Undang Industri Teknologi Digital, yang disetujui oleh Komite Tetap Majelis Nasional, merupakan perkembangan penting dalam upayanya untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris. Hal ini juga merupakan langkah penting untuk mengeluarkan Vietnam dari daftar abu-abu Financial Action Task Force (FATF).
Meskipun tidak memiliki undang-undang formal tentang aset digital, Vietnam adalah salah satu negara teratas untuk adopsi kripto secara global. Menurut penelitian terbaru dari Chainalysis, Vietnam menduduki peringkat ke-5 dalam Adopsi Kripto Global tahun 2023 dan peringkat ke-2 di Asia Tenggara, di belakang Indonesia.
Indeks Adopsi Kripto Global di ukur berdasarkan volume transaksi dan protokol berdasarkan pola lalu lintas web, yang di bobot oleh karakteristik seperti ukuran populasi dan daya beli.